Wednesday 2 March 2011

PERGESERAN KEHIDUPAN SEX DAN PERNIKAHAN DI APLIM APOM

"Keluargaitu adalah pemberian Tuhan yang paling indah dalam kehidupan manusia dimana kita bisa mengasihi dan di kasihi...setelah sekian lama menikah, arti keluarga bagi saya adalah harta yang paling berharga, mutiara yang tiada tara dan puisi yang paling indah" Mr. Calvin Kalalo

Budaya sex dan pernikahan orang Aplim Apom menghilang dengan sangat cepat. Dulu, pasangan calon suami dan istri belum ketemu sebelum dipertemukan (dinikahkan), bahkan belum pernah baku lihat walaupun di dalam satu perkampungan. Tidak ada istilah pacaran di zaman dahulu di Aplim Apom. Para orang tualah penentunya. Merekalah yang menentukan kedua pasangan akan hidup layak sebagai suami-istri setelah melihat segala kesanggupan pasangan ini secara berbeda. Walaupun demikian, kedua pasangan ini sangat menghormati pernikahan sehingga hidup penuh kasih sayang dan bahagia. Pada zaman ini, orang Aplim Apom ( Pegunungan Bintang) percaya bahwa sex adalah sesuatu yang sangat nikmat dan membawa suatu kepuasan. Sex diberikan langsung oleh Atangki ( Tuhan) untuk digunakan oleh manusia pada tempat dan waktu yang tepat, yakni saat perjanjian pernikahan dilangsungkan.

Budaya barat sangat berbeda dalam sex dan pernikahan di daerah mereka. Gaya hidup dan cara kepercayan agama mereka yang kerapkali mengikuti trend technology membuat kita kadang salah menerjemahkannya. Pada umumnya mereka harus mengenal antara satu sama lain ( bahkan hidup bersama dalam serumah) kurang lebih 6-7 tahun lebih sebelum memutuskan menikah. Mereka harus mempertimbangkan banyak hal seperti; keuangan, sex(sexual dysfunction = gangguan kelamin), character, umur, level pendidikan, agama, dan keinginan memiliki anak. Hidup bersama dalam serumah (bukan berarti pacaran) dengan alasan untuk mengurangi biaya rumah. Budaya pacaran orang Barat berbeda pula, mereka bisa berganti pacaran dengan sepuluh orang bahkan lebih dalam setahun. Hal positifnya yaitu pacaran tidak sama dengan sex bagi mereka.

Orang Aplim Apom salah mengodopsi kebiasaan budaya Barat. Anak muda masa kini bahkan belum tahu sama sekali kebiasaan pernikahan yang berlangsung puluhan tahun lalu di Bumi Aplim Apom. Istilah “dari mata turun ke hati” baru hadir setelah para muda-mudi Pegunungan Bintang mengecap pendidikan. Perusakan (perubahan) budaya itu kira-kira terjadi 30 tahun lalu, dan sekarang kita generasi mudah menerjemahkannya dengan sangat salah. Perusakan budaya kita terjadi dengan anggapan pacaran = sex. Pemikiran ini harus dihilangkan guna menegakan budaya nenek moyang kita. Mari kita jaga moral kita dan dengan sungguh mengkat harkat dan martabat para leluhur kita yang dahulu hidup menghormati sex dan pernikahan sebagai suatu anugerah dari sang Pencipta.

1 comment:

  1. KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل

    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل


    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل


    ReplyDelete