Monday 13 August 2012

TOGEL MASUK KAMPUNG


Perjudian togel sangat berkembang di Kab. Pegunungan Bintang dengan omset perminggu paling kurang 50 juta. Togel (toto gelap) merupakan sebuah permainan judi yang sangat terkenal di kalangan Internasional dan memiliki cara bermain yang sangat sederhana, yakni bernasip-nasipan. Apapun angka yang sudah dibeli, dimulai dari 00-99 atau 001-999 atau 0001 hingga 9999, serta pembelian SHIO mulai dari 1-12, kalau tebakannya benar maka bisa dibilang beruntung atau bernasip baik. Menurut para pecinta togel, permainan ini sangat menguntungkan, namun beberapa orang menganggap sangat merugikan. Apapun alasannya, saya akan memuat dampak negative yang akan muncul dan beberapa sisi positive dari perjudian togel di kalangan masyarakat Pegunungan Bintang.
Hal-hal positif yang kita dapatkan ketika bermain perjudian togel. Pertama, dapat uang secara instan. Tidak perlu bekerja keras, atau berkeringat untuk mendapatkan uang. Secara tiba-tiba bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita dengan uang yang kita dapatkan. Kedua, kebutuhan modal yang sangat sedikit. Jika bernasip baik (Lucky) kita bisa dapat Rp 65 ribu dari modal pembelian angka dengan harga 1000 rupiah. Istilahnya, buang Rp 1000 dan mendapatkan uang sebanyak Rp 65 ribu. Itu pun tergantung tebakannya benar atau tidak. Bagi para petogel, ini permainan yang halal dan simple sehingga bisa di mainkan oleh semua lapisan masyarakat. Hal ini benar terjadi di Pegunungan Bintang, yakni para PNS, guru swasta, pengusaha, anak sekolah, tukang ojek, hingga anak-anak kecil, sering menghabiskan waktu bermain togel dengan tidak memikirkan dampak negative dari permainan (perjudian) togel.
Beberapa dampak negative yang akan muncul di lingkungan masyarakat Pegunungan Bintang adalah, pertama hilangnya budaya berkebun. Banyak masyarakat yang menghabiskan waktu duduk menulis prediksi angka togel dibanding pergi ke kebun menanam sayur-sayuran. Karena berpikir dengan membeli angka togel, pasti sanggup  melengkapi kebutuhan-kebutuhan rumah tangga seperti kebutuhan sembako, pakaian atau sejenis kebutuhan lainnya. Dengan demikian, sekarang om dan boneng sudah tergantikan oleh beras(nasi), sayur-sayur sudah tergantikan oleh supermi. Para pengusaha sering kesulitan datangkan sayuran dari kota Jayapura, sehingga tidak heran kalau warung-warung makan menyiapkan menu makanan dengan harga yang cukup tinggi.
Kedua, hilangnya manusia Ngalum yang kreatif. Pikiran yang serba instan “ dengan 1000 bisa dapat 65000” ini menuju pada manusia yang memiliki daya pikir yang rendah. Dari pemikirannya tidak akan melahirkan sebuah ide untuk menciptakan sebuah lapangan pekerjaan. Seorang pelajar tidak bisa belajar pelajaran-pelajaran di sekolah, tidak bisa focus memecahkan sejumlah soal yang diberikan oleh seorang guru karena otak siswa/I tersebut sudah terkontaminasi dengan pemikiran togel. Seorang PNS tidak bisa menciptakan sebuah lapangan pekerjaan untuk beberapa orang masyarakat, karena mereka semua sama-sama bermain togel. Mereka (PNS atau masyarakat) sama-sama kesulitan modal untuk bermain togel, jika beruntung mereka mendapat sejumlah uang yang sama banyak. Gaji diposkan untuk bermain togel, jika kalah ( molo) bagaimana memberi makan anak istri? Hal itu bisa diatasi dengan cara meminjam, tetapi bagaimana jika anak istri juga bermain togel? Pertanyaan-pertanyaan renungan ini hanya bisa dijawab oleh pribadi petogel, harus dengan kesadaran penuh, dengan memikirkan jauh ke depan, bagaimana nasip keluarganya jika gaya hidup yang sedemikian itu diteruskan.
Yang berikut adalah meningkatnya penduduk yang pemalas. Togel menyajikan sejumlah uang instan, dengan demikian banyak orang memilih bermain perjudian togel dibanding bekerja di kebun. Budaya permaianan togel bisa berakibat fatal bagi orang-orang yang sungguh ketagihan dan tidak bisa mengontrol diri. Orang yang ketagihan akan memiliki sifat dasar pemalas. Dengan demikian akan melakukan segala cara untuk mendapatkan sejumlah modal untuk bermain togel. Salah satunya adalah dengan meminjam. Meminjam tidak hanya kepada seorang atau dua orang, namun bisa meminjam kepada lebih dari sepuluh orang dengan alasan yang berbeda-beda. Mungkin meminjam adalah hal yang sedikit lebih baik dibanding harus menjual tanah, harta milik di rumah atau jual diri. Tanah, air dan pohon-pohon harus dijual demi permainan togel. Lebih para lagi, harus jual diri. Berbagai dampak buruk ini sedang muncul walau tidak nampak ke permukaan. Nanti atau sekarang akan muncul dampak-dampak negative seperti itu jika tidak segera mengontrol diri atau tidak stop.
Semoga tulisan ini memberi kesadaran untuk mengontrol diri, terutama bagi generasi penerus Aplim Apom yang dengan semangat membaca tulisan ini. Atangki Bless!!!