Pertama, kehadiran sebuah kabupaten yang dimengerti oleh masyarakat adalah akan ada perumahan-perumahan rakyat yang baru, adanya jalan-jalan besar serta kendaraan yang dikiranya akan memudahkan segalah aktivitas masyarakat sehingga dengan mudah memasarkan hasil usahanya, padahal kasihaaan… masyarakat kam epen kah…? I, m a big boss gitu loooh…
Kedua, adanya pemahaman bahwa dari yang hidup telanjang atau (traditional to be modern) (koteka dan cawat) diganti dengan celana dan rok atau blus sama seperti daerah lain di Papua. Saat kehadiran Kabupaten, di kira hidup serba ada serta akan hidup bebas dari sakit penyakit, padahal tidak nieh….justru membuat massyarakat menderita. Namun sayang, masyarakat sendiri juga tidak mengerti kalau Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang (BIG BOSS) ada sedang menjajahi masyarakat dengan berbagai cara di setiap aspek pembangunan baik di kursi DEWAN, BUPATI yang sangat terhormat maupun para KA.BAG dan KA, DINAS yang hanya ingat kampung tengah yang dimilikinya tanpa melihat orang lain yang sedang menderita dibawah kesombonganya. Sepo wengsep edo ne wenga pe (do you hear my talk)? Memikul bayi kembar tiga, sementara dia sendiri juga tidak sadar kalau dirinya juga sedang diatur oleh system.Ingat loh tanah Aplim Apom tuh…. Tanah yang diberkati oleh leluhur, please dhe jangan macam-macam yah,,,,! OK? BOSS, sepo wengsen depen yeptan seme. Please listen and handle this by well and I hope u have long life.
Ketiga adalah sejumlah cara dari bapak-bapak DEWAN selaku penentu kebijakan dan sejumlah pejabat dengan satu tujuan yaitu mengisi kantongya sampai full dan ini sekaligus merupakan VISI dan MISSI pejabat yang boleh dikatakan merupakan ajang perlombahan merebut record pocket teringgi diantara para pejabat itu sendiri, or WE CAN SAY BIG BOSS MONEY GAME you know if we see for the realities, what I say is so true gituloh?. Begitu APBD dianggarkan dan dicairkan langsung DEWAN bagi-bagi proyek hanya untuk kantong sendiri, kerja tidak dengan hati, asal dapat KULIT KAYU BESI katanya.
Daripada di sekitar pinggir itu saja ditimbun tanpa ada penambahan badan jalan, padahal makan dana sekitar RP 6 Milyar loh? Nah dari sini bisa kita tahu secara langsung bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pejabat putra daerah kayaknya tipis loh so please don’t be hope for getting lazy sofa again, because if Writer not wrong masyarakat akan melihat bukti yang ada di lapangan when anda menjabat , kaliii…ABO? dalam hati yang penuh dengan Lumpur dengan memberikan sedikt bukti yang membuat masyarakat bangga terhadap perbuatan omong kosongnya itu (Tai goreng lebih bagus darpada hati yang demikian) sebagai suatu bukti bahwa dewan yang terhormat telah gagal dalam pembangunan dewasa ini adalah.
Berikut kegagalan DEWAN terhormat yang pegang proyek
Pertama, jalan menuju Yapimakot yang seharusnya bisa diselesaikan dalam waktu 2 minggu tetapi sampe dengan hari dimana saya tulis tullisan ini belum pernah jadi-jadi hanya kumpulkan tanah dari luar lalu timbun sehingga kelihatan bentuk badan jalan, padahal kalau dilihat itu padat karya yang dulu masyarakat kerja.
Kedua, jalan dari bandara menuju kantor Bupati maupun disekitar Ibukota Oksibil, yang sampai hari dimana saya tulis tulisan ini belum pernah diperhatikan padahal kalau omong-omong masalah dana itu ada sekitar RP 2 Milyar loh? Dimana dana tersebut pergi? Yang jelas bung kembar tiga yang masukan dalam kantong sebagai hasil kemenangan game antar mereka sendiri, bukan tukang aspal jalan atau siapaun yang pernah ikut terjun dalam keraja tersebut, mereka hanya ikut kerja yang penting dapat uang berapapun jumlahnya karena mereka tahu hanya melakukan yang diminta dari pimpinan.
Ketiga, PT PAPUA AVIATION ( DUS 7 dan DAS 8) yang katanya sih mau melayani masyarakat Pegunungan Bintang namun pelayananya belum maksimal sampai dengan hari ini sehingga masyarakat kebanyakan selalu mengeluh. Padahal saat Pelita Air tiba, masyarakat menyambutnya dengan gembira sementara kru dan karyawan Pelita Air sedang tertawa terbahak-bahak. Waktu itu masyarakat senang karena kelihatanya akan bagus dan ada subsidi di pesawat ini yang akan diberikan oleh pemerintah; padahal, untuk siapa itu subsidinya? Bukanya untuk putra daerah?Kayaknya saya lihat putra daerah tidak sampai 10%, itukah yang disebut amanat otonomi khusus bagi Provinsi Papua? Sampai dengan hari ini belum ada PERDA tentang penurunan harga tiket pulang pergi Oksibil. Sehingga patokan harga Jayapura-Oksibil yang di patok sendiri 1,5 juta. Dengan harga barang perkilo yang sangat mahal dibandingkan dengan pesawat lain, 22500/Kg. Eh kam mau tau ga? PELITA AIR tu dapat anggaran dari PEMDA juga loh. Mau tau berapa? Begini sobat mereka itu dapat siwol sebayak RP12 Milyar per tahun jadi satu bulan dapat 1 M, itu hanya satu kali penerbangan,belum lagi flight ke 2,dan 3, jadi sudah begitu tetapi masih mahaaal lagi. Nah jelaskan? Ini pasti ada permainan GAME oleh orang-orang tertentu yang masih belum puas dengan apa yang menjadi haknya. Berpikir hanya untuk mengennyangkan dirinya saja.(pikiran anjing lebih bagus daripada orang ini punya pikiran). Sobat ko tidak sayang kah sama kopu masyarakat yang masih tertinggal?Apa anda tidak merasa berdosa kalau bohongi Masyarakat? Aeh dosa bisa bayar mo kan uang saya bayak di ATM! Sangat sedih kalau orang di luaran sana bilang Pegunungan Bintang Masih Belum Maju Dan Masih Ketinggalan.
Keempat, KUNJUNGAN KETUA DPR dan rombonganya ke Kabupaten Yahukimo. Ngapain anda disana?Apa yang anda mau dapat dari sana, kamu dua sama-sama kabupaten pemekaran baru mo sama saja, kesana hanya baku tipu sampai mulut berbusa juga tidak akan dapat sesuatu, namun yang pasti wasting money! Ga usa deh kenapa tidak berkunjung ke Israel saja biar Suci sekalian.
I hope the People of Star Mountain Regency know about this and understand what does it’s means by, because if we know the developing of the lately is road to NATIONAL ELECTION. Why this visited is not done by before time or at the first time? It’s my questions. I would like to say to those who will be LEADER of the House of Representative, in next period they have to know by well about how to managed a Government road to the top of success and developing of HUMAN RESOURCES.
Salam horamt…..!!
Written by: MenuQ Un@R, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris, UNCEN
kirim kritik ke : menuqunar2009-@yahoo.com